Wakaf Profesi - TSA - Trubus Sentra Agrobisnis - Kristiawan

Renyahnya Sebuah Pengabdian | Wakaf Produktif

Namanya Kristiawan. Pak Kris. Begitu kami memanggilnya. Di dapur Kajeye Food, ia lebih dikenal sebagai ‘master chip’. Tangannya paham kapan nangka harus dipotong, kapan salak mesti direndam, kapan suhu minyak harus diturunkan. Tapi jangan kira ia sekadar pengusaha keripik. Ia adalah contoh hidup dari istilah yang sudah langka: ulet.

Waktu pertama kali merintis, oven pun masih pinjaman. Minyak beli eceran. Pasar? Masih nebeng. Tapi beliau pantang bilang “susah”. Baginya, “susah” hanya kata lain dari “belum dicoba”.

Lalu datanglah satu masa di mana bisnisnya mulai berbuah. Meroket. Nasional. Jatuh hal biasa. Bangun lagi. Naik turun seperti suhu penggorengan. Kadang terlalu panas sampai gosong, kadang terlalu dingin sampai beku. Pernah satu kali, stok buah menumpuk, tapi pesanan justru sepi. Pernah ditipu rekan bisnis, pernah ditertawakan, pernah diremehkan. Tapi justru dari situ, beliau belajar: bahwa dalam bisnis, yang penting bukan seberapa keras kamu jatuh, tapi seberapa cepat kamu bangun dan lanjut goreng lagi.

Beliau datang ke TSA mewakafkan ilmunya, mewakafkan pengalamannya, mewakafkan profesinya. Di TSA, yang diolah bukan hanya buah, tapi potensi generasi muda. Yang digoreng bukan hanya keripik, tapi semangat dan harapan. Proses ini bukan cuma mewujudkan pangan ringan, jauh dari itu. Media dakwah dan kemandirian. Ia tidak hanya menciptakan produk. Ia sedang membesarkan banyak jiwa. Baginya, tidak ada yang lebih renyah dari sebuah pengabdian yang ikhlas.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shopping Cart